~ Cermin Malam ~
Aku bahkan tak berani berkata
Bahwa aku mencintaimu
Entah, jiwa ini bagai penyair jalanan tiap merindumu
Menatap langit sunyi
Seperti merindukan bintang
Aku bahkan tak seberani pria-pria tak kukenal yang selalu berkata manis padamu
Jika aku bisa, aku akan berkata,
"Aku
bahkan tak perlu mengenalmu dari dirimu, dari teman-temanmu..karena
sebagian dirimu adalah aku, dan sebagian diriku adalah kamu.."
Aku bahkan tak berani berkata
Bahwa aku ingin memilikimu, mengikatmu dalam pelukmu
Saat ini, detik ini
Saat ini, aku seperti merindukan sisi kekanakan dari diriku
Yang tercermin sempurna nan apik dalam dirimu
I love you
by Bima Bayu Ananthaa..
love you tooo
Kamis, 03 Juli 2014
Penyair Tua
~ Penyair Tua ~
Mungkin perlu seribu tahun
Untuk sekedar berbagi rasa dengan matahari
Yang selalu sendiri, berbagi dengan segalanya didunia ini
Satu hal yang tak bisa dia tandingi adalah
Kemampuan seorang penyair tua dalam berbagi rasa dan emosi dalam kata
Itu mungkin tulisan yang pantas aku tuliskan untukmu
Karena aku perlu seribu tahun untuk melukiskanmu dalam kata
Tak perlu pena, tak perlu menjadi hebat bagai matahari
Hanya lidah tak bertulang
Menelurkan kata-kata
Tapi, aku takkan bisa
Karena, perlu seribu tahun lamanya menerjemahkan dirimu dari bahasa hati dan jiwa menjadi kata
Jika kau ingin tau, kau perlu seribu tahun untuk mendengarnya
Maukah kau seribu tahun lagi bersama ku untuk mendengar apakah aku berhasil?
by Bima Bayu Anantha
Malam-malam masuk angin
Puisi ketiga yang dibuat orang tersayangku untukku..
selamat menikmati...
~Malam-malam masuk angin~
Entahlah, malam ini lagi-lagi aku merasa sendiri
Merasa melayang dihembus angin
Sial, lagi2 bau itu menghantuiku
Disaat yang tidak aku inginkan
Bau tanah basah oleh hujan entah dimana
Suatu saat aku akan sangat merindukannya
Mengingatkanku pada semangat juang meraih puncak ditengah malam menembus hutan kaki gunung entah dimana
Saat ini, aku tidak ingin merindukan itu, bau yang selalu lekat dengan hidungku sejak, entahlah, mungkin sejak aku terlalu kecil untuk mengingat, ketika kepik merah bintik hitam selalu terbang melintasi hidungku setiap hujan selesai membasahi penjuru kota lumpia
Saat ini aku merindumu, ya, baru juga seumur bulan, aku sudah merindumu segenap jiwa
Walau aku tak ingin tergesa menggapaimu agar manis pada saatnya
Tapi, entah mengapa, hati ini merasa terlalu sunyi jika kau jauh dariku
Beberapa pagi ini, yang mungkin belum aku ceritakan kepadamu, aku bersedih, meratapi kesendirian dibalik kebingungan mencari kehangatan lain disisiku
Untuk pertama kalinya sejak aku mengenal cinta, aku bersedih seperti ini
Selayak mengejar hantu seeorang yang belum ada secara nyata ada disisiku saat ini
Entahlah...
Aku disini, bersama kotak biru yang baru ku kenal beberapa minggu, menghisap isinya entah sudah berapa hari ini
Mendengarkan panggilanNya, yang membuatku selalu merindukan riuh rendah masjid di kotaku, membuatku merindukan kotaku, yang entah mengapa membuatku merindukan rumah, rumah yang akan kubuat bersamamu, "rumah" yang bahkan belum ada, tapi sudah dirindukan
Kau, akankah kau bosan denganku nanti, bila nanti kau bosan, sebelum kau bosan, sebelum rasa bosan itu melanda, aku berharap, aku akan membawamu jauh kedalam jiwaku
Jauh pergi ke petualangan kita
Membentuk "rumah", yang menjadi tempat pulang bagi kita
Akankah kau bosan?
Beatles berkata, "let it be"...
Ya, let it be...
by Bima Bayu Anantha
Yap selesai puisinyaa....
Senang tiada tara,,
terimakasih mas bimaku tersayaanggg..
selamat menikmati...
~Malam-malam masuk angin~
Entahlah, malam ini lagi-lagi aku merasa sendiri
Merasa melayang dihembus angin
Sial, lagi2 bau itu menghantuiku
Disaat yang tidak aku inginkan
Bau tanah basah oleh hujan entah dimana
Suatu saat aku akan sangat merindukannya
Mengingatkanku pada semangat juang meraih puncak ditengah malam menembus hutan kaki gunung entah dimana
Saat ini, aku tidak ingin merindukan itu, bau yang selalu lekat dengan hidungku sejak, entahlah, mungkin sejak aku terlalu kecil untuk mengingat, ketika kepik merah bintik hitam selalu terbang melintasi hidungku setiap hujan selesai membasahi penjuru kota lumpia
Saat ini aku merindumu, ya, baru juga seumur bulan, aku sudah merindumu segenap jiwa
Walau aku tak ingin tergesa menggapaimu agar manis pada saatnya
Tapi, entah mengapa, hati ini merasa terlalu sunyi jika kau jauh dariku
Beberapa pagi ini, yang mungkin belum aku ceritakan kepadamu, aku bersedih, meratapi kesendirian dibalik kebingungan mencari kehangatan lain disisiku
Untuk pertama kalinya sejak aku mengenal cinta, aku bersedih seperti ini
Selayak mengejar hantu seeorang yang belum ada secara nyata ada disisiku saat ini
Entahlah...
Aku disini, bersama kotak biru yang baru ku kenal beberapa minggu, menghisap isinya entah sudah berapa hari ini
Mendengarkan panggilanNya, yang membuatku selalu merindukan riuh rendah masjid di kotaku, membuatku merindukan kotaku, yang entah mengapa membuatku merindukan rumah, rumah yang akan kubuat bersamamu, "rumah" yang bahkan belum ada, tapi sudah dirindukan
Kau, akankah kau bosan denganku nanti, bila nanti kau bosan, sebelum kau bosan, sebelum rasa bosan itu melanda, aku berharap, aku akan membawamu jauh kedalam jiwaku
Jauh pergi ke petualangan kita
Membentuk "rumah", yang menjadi tempat pulang bagi kita
Akankah kau bosan?
Beatles berkata, "let it be"...
Ya, let it be...
by Bima Bayu Anantha
Yap selesai puisinyaa....
Senang tiada tara,,
terimakasih mas bimaku tersayaanggg..
Langganan:
Komentar (Atom)